REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin meminta pengurus sepak bola nasional memfokuskan pembentukan tim nasional yang akan berlaga di level internasional. Persoalan internal yang kini membelit tubuh PSSI diminta untuk dilupakan.
"Konsentrasilah di timnas. Urusan organisasi sambil berjalan saja. Fokuslah dalam persiapan timnas," kata Djohar kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/6).
Djohar mengatakan pembentukan timnas jangan kembali asal-asalan. PSSI perlu mengingat, kata dia, salah satu alasan matinya sepak bola nasional dalam setahun terakhir karena kurangnya prestasi skuat Garuda Merah Putih.
Ia juga meminta pembentukan timnas harus dilakukan secara matang. Prestasi sepak bola, kata dia, sudah sejak lama sudah menjadi tolok ukur kemajuan berbangsa. Pembentukan timnas memang menjadi agenda teratas bagi PSSI usai Menpora Imam Nahrawi dan juga Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menormalisasi sepak bola nasional.
Sepak bola nasional, nyaris mati dalam setahun terakhir lantaran sanksi FIFA dampak dari pembekuan kepengurusan federasi nasional oleh pemerintah.
Saat ini, Komite Teknik PSSI sudah terbentuk. Tim internal bentukan kepengurusan PSSI itu memang ditugaskan untuk membentuk timnas. Pembentukan timnas harus dipercepat mengingat gelaran Piala AFF 2016 yang bakal menjadi kompetisi internasional pertama bagi Indonesia setelah kepengurusan PSSI kembali aktif.
Akan tetapi, Komite Teknik sendiri, sampai dengan Kamis (2/6) belum memutuskan siapa pesepak bola nasional yang bakal mengisi skuat Garuda. Pada Rabu (1/6), Komite Teknik baru melakukan seleksi terhadap sejumlah calon pelatih timnas.
Menurut situs resmi PSSI, ada empat nama yang diseleksi untuk menukangi timnas. Mereka yaitu, Rahmad Darmawan dari kepelatihan Terengganu II FC dan mantan Pemain Timnas Sutan Harhara. Nama lainnya ada Nil Maizar dari Semen Padang dan Indra Sjafri dari Bali United FC. Namun, usai menjalani seleksi pada Rabu (1/6), Indra menyatakan mundur dari kandidat pelatih timnas.