Kamis 02 Jun 2016 17:29 WIB

Jatim Jadi Sentra Sapi Perah Nasional

Rep: Christiyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Peternakan sapi perah (ilustrasi)
Foto: Umar Mukhtar
Peternakan sapi perah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jawa Timur (Jatim) saat ini sudah menjadi sentra sapi perah nasional. Kondisi ini tercermin dari jumlah populasi sapi perah di Jatim yang mencapai 256.178 ekor atau hampir 50 persen dari total populasi sapi perah nasional. Populasi sapi perah sebanyak itu memberi kontribusi produksi susu segar sebanyak 1.300 ton per hari atau 55 persen dari total produksi susu segar nasional.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat Puncak Peringatan Hari Susu Nusantara ke-8 2016 di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya Malang, Kamis (2/6). Pakdhe Karwo, sapaan akrab Soekarwo mengatakan, populasi sapi perah tersebar di berbagai kabupaten dan kota di seluruh Jatim.

Penyebaran sapi perah meliputi Kabupaten Pasuruan (80.518 ekor), Kabupaten Malang (75.683 ekor), Kabupaten Tulungagung (23.663 ekor), Kabupaten Blitar (14.102 ekor), Kota Batu (11.060 ekor), Kabupaten Kediri (9.029 ekor), dan Kabupaten Probolinggo (6.172 ekor).

Kualitas susu segar yang dihasilkan oleh para peternak di Jatim merupakan yang terbaik secara nasional. Sebanyak 95 persen dari susu segar yang dihasilkan kualitasnya telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Karena itu harga jualnya pun cukup tinggi.

Jatim merupakan lokasi yang tepat untuk sasaran program peningkatan produksi susu segar dalam negeri. Pasalnya, meski kontribusi produksi susu segar Jatim telah mencapai mencapai 55 persen dari total produksi nasional, namun 95 persen dari hasil produksi tersebut baru dipergunakan untuk kebutuhan masyarakat Jatim.

“Saat ini secara nasional, kita hanya bisa mencukupi kurang dari 25% kebutuhan susu dalam negeri," kata Pakdhe Karwo. Kebutuhan susu segar di Jatim mencapai 2.000 ton per hari.

Dengan produksi sebanyak 1.300 ton per hari berarti masih ada kekurangan 700 ton per hari. Jumlah ini setara dengan 35 ribu ekor penambahan indukan sapi perah." Ini tantangan sekaligus peluang bagi investor,” katanya.

Dirjend Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Muladno mengatakan Indonesia perlu meningkatkan produksi susu. Jatim merupakan tempat yang ideal untuk menjadi sentra sapi perah nasional. "Jatim telah terbukti berhasil mengembangbiakkan sapi perah dan berkontribusi paling besar terhadap produksi susu secara nasional," ungkapnya.

(Baca Juga: Konsumsi Susu Masyarakat Indonesia Masih Rendah)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement