REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - -Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar lomba paduan suara yang diikuti peserta dari sebagian besar DPD PDIP seluruh Indonesia. Mereka yang ikut dalam lomba di DPP PDIP adalah merupakan pemenang di tingkat DPD, untuk kemudian ditentukan enam besar pemenang masuk dalam final. Penyelenggaraan paduan suara tersebut adalah rangkaian dari HUT PDIP ke-43 yang puncaknya diselenggarakan pada tanggal 4 Juni nanti.
Ketua Panitia HUT ke-43 PDIP, Aria Bima mengatakan, politik yang berkebudayaan antara lain ditunjukkan melalui Lomba Paduan Suara. "Wajah politik yang berkeadaban kami tampilkan guna menggali seluruh potensi masyarakat Indonesia yang tertarik untuk menggelorakan patriotisme melalui ekspresi lagu", kata Aria di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (2/6) sore WIB.
Aria menyatakan, khasanah kebudayaan Indonesia, termasuk melalui lagu, sangatlah luar biasa. Indonesia, kata dia, begitu kaya dengan lagu-lagu daerah yang begitu penuh gelora rasa cinta tanah air, karakter budaya lokal, dan cerminan kehidupan masyarakat di setiap daerah.
"Karena itulah dalam lomba paduan suara ini setiap daerah kami minta mempersembahkan satu lagu daerah, dan dua lagu terkait PDIP, seperti hymne dan Mars PDIP," ungkap Aria Bima.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang turut hadir mengapresiasi kerja kolektif panitia HUT ke-43 PDIP yang mengadakan lomba paduan suara. Menurut dia, acara itu mencerminkan kerja sama kolektif, dalam keindahan sempurna perpaduan suara sopran, alto, tenor dan bass, dengan pimpinan seorang konduktor.
"Secara hakikat, paduan suara merefleksikan karakter partai, di mana di dalamnya menggambarkan demokrasi yang hidup, dengan keselarasan dan keterpaduan dibawah pimpinan demokrasi Pancasila," ujar Hasto.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto juga meminta enam besar Lomba Paduan Suara tersebut untuk ditampilkan pada saat pembukaan bulan Bung Karno dan puncak HUT PDIP yang akan dilaksanakan di Jakarta Convention Centre pada 4 Juni 2016, pukul 18.00 WIB,