REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dr Mohammad Ali Toha menyarankan agar tidak perlu membatasi aktivitas fisik selama berpuasa untuk menghindari lemah dan lesu.
"Sebaiknya tidak membatasi aktivitas. Yang membuat tubuh lemas itu karena kita memanjakan badan," kata Ali di RSUP Persahabatan, Jakarta, Kamis (2/6).
Dia mengimbau agar orang yang berpuasa tetap menjalankan aktivitas sehari-sehari seperti biasanya agar tetap merasa segar. Bahkan dia menyarankan untuk menambah aktivitas dengan berolahraga di sore hari.
Selain itu, tips lain menjalankan ibadah puasa dengan membatasi waktu tidur dan menjaga makanan serta minuman yang dimakan. Ia mengimbau agar menghindari makanan dan minuman mengandung gas, asam seperti cuka atau buah citrus, dan yang berlemak. Serta menjaga makan saat berbuka puasa.
"Saya lakukan penelitian orang yang berpuasa dengan yang tidak berpuasa. Ada yang puasa malah kolestrolnya naik, gula darah naik, karena makan berlebihan pada waktu berbuka," kata dia. Orang yang berpuasa juga disarankan memperbanyak konsumsi buah dan sayur.
Dokter spesialis penyakit dalam dr Maulana Suryamin S.PD-KGEH mengatakan rasa perih dan nyeri lambung di awal-awal puasa merupakan hal wajar karena hal tersebut merupakan adaptasi tubuh. Lambung beradaptasi terhadap perubahan jadwal makanan yang masuk ke tubuh sehingga menyebabkan gejala-gejala maag ringan. Namun rasa nyeri dan kembung perlahan akan menghilang seiring lambung yang sudah bisa beradaptasi.
"Kalau adaptasinya bagus, ada yang dua hari juga sudah enak lambungnya. Ada tiga hari, empat hari, tapi paling lama seminggu," kata Maulana, dikutip Antaranews.