REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah laporan tahunan yang dirilis Kamis (2/6), oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan untuk pertama kalinya sejak 2012 serangan teror global menurun. Laporan menemukan serangan teroris turun sekitar 13 persen dari 2014.
Dilansir NBC News, Jumat (3/6), serangan teroris telah turun untuk pertama kalinya sejak 2012 silam. Jumlah korban jiwa akibat serangan teror juga menurun 14 persen, meski serangan seperti di Paris masih terjadi November lalu.
Laporan mengatakan, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menjadi ancaman teroris terbesar kehilangan sejumlah wilayahnya di Irak dan Suriah pertengahan tahun ini sehingga menyebabkan kerugian paralel. Hal itu membuat aliran pejuang asing ke wilayah konflik juga mulai berkurang.
Selain itu laporan juga mencatat bahwa Iran masih menjadi sponsor utama teorisme terlepas dari kesepakatan nuklir yang dicapai dengan negara kekuatan barat. Suriah dan Sudan juga terbukti jadi negara sponsor teror dan telah ada dalam daftar itu sejak 1990an.
Ini merupakan laporan pertama sejak 1982 yang tak menyertakan Kuba dalam daftar negara sponsor teror. Negara ini telah dihapus dari daftar tahun lalu, setelah AS dan Kuba memperbaiki hubungan diplomatnya.