REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo, mengatakan potensi untuk mendatangkan wisatawan ke Kepulauan Seribu Jakarta sangat luar biasa. Alasannya karena alam laut yang tak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia.
"Kepulauan Seribu merupakan pintu gerbang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya pada acara seminar yang digelar Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila dengan tema "Peluang dan Tantangan Pariwisata Bahari di Indonesia" di Jakarta, Kamis (2/6). Kementerian Pariwisata menetapkan Kepulauan Seribu merupakan salah satu dari 10 Destinasi Wisata Prioritas 2016 di Indonesia selain dari Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Wakatobi, Pulau Morotai, dan Labuan Bajo.
Bupati mengatakan Kepulauan Seribu yang sudah cukup dikenal wisatawan adalah Pulau Tidung yang terkenal dengan Jembatan Cinta dan tempat menyelam. Tentunya kami akan terus mengembangkan Pulau-pulau lainnya untuk menjadi kunjungan wisata bahari di Indonesia. "Ada 110 pulau dan 11 pulau diantaranya menjadi tempat pemukiman masyarakat. Warga setempat tentunya akan kami berdayakan untuk pengembangan pariwisata," katanya.
Perencanaan pariwisata bahari harus menempatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam pengembangannya. "Biasanya masyarakat sehari-hari adalah nelayan maka mereka harus bisa memahami potensi wisata wilayahnya," katanya.
Budi mengakui untuk menjadikan sebagai tempat wisata Kepulauan Seribu masih harus banyak yang dibenahi. Permasalahan yang masih sering dikeluhkan wisatawan adalah masalah transportasi dan keberadaan dermaga kapal untuk penyebrangan.
Sementara itu Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila Devi Roza Kausar mengatakan pengelolaan destinasi pariwisata bahari perlu mendapat penanganan yang serius. Sehingga katanya hadirnya destinasi wisata bahari dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan dari sisi budaya, lingkungan dan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Dosen Senior Bournemouth University, Michael J O'Regan mengatakan peluang wisata bahari yang saat ini menjadi tren di dunia harus dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia untuk mendapatkan keuntungan dalam mensejahterakan rakyatnya. "Indonesia kaya akan wisata bahari dan kekayaan alam laut Indonsia harus dimanfaatkan," ujarnya.