Berpuasa Ternyata Menyehatkan Otak

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Andi Nur Aminah

Jumat 03 Jun 2016 13:44 WIB

Umat Islam mengisi waktu siang hari saat berpuasa dengan membaca kitab suci Alquran. Foto: Antara/Yusran Uccang/ca Umat Islam mengisi waktu siang hari saat berpuasa dengan membaca kitab suci Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam dalam beberapa hari ke depan akan mulai menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Ibadah wajib tersebut ternyata bermanfaat besar bagi jasmani, termasuk memperbaiki perkembangan sel-sel saraf (neuron) di dalam otak.

Hal itu disampaikan pakar neurosains Taruna Ikrar PhD. Menurut profesor yang mengajar di University of California, Irvine, Amerika Serikat itu, berpuasa dapat memberikan rangsangan atau stimulus yang menyehatkan otak. “Pada saat orang berpuasa, apalagi satu bulan penuh, terjadi suatu proses. Karena terjadi perubahan metabolisme tubuh, maka struktur otaknya juga akan mengalami stimulasi khusus,” kata Taruna Ikrar yang ditemui di kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (3/6).

Dia menjelaskan, struktur otak manusia ditentukan oleh cara-cara neuron berkoneksi satu sama lain. Ada lebih dari 100 miliar neuron yang terhubung melalui celah bernama sinapsis di dalam sistem saraf pusat.

Pola koneksi neuron ditentukan pula oleh kebiasaan sehari-hari. Dia mengatakan, ketika berpuasa, pola kebiasaan orang berubah drastis. Muncul pengendalian diri.