REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sepekan sudah, sejak Yamato Tanooka ditinggalkan di sebuah hutan lebat setelah ia membuat jengkel kedua orangtuanya karena melemparkan batu ke mereka. Tanooka ditemukan kelaparan di sebuah barak militer di Shikabe, Hokkaido, yang berjarak sekitar empat kilometer dari tempatnya terakhir ditinggalkan.
Hilangnya, Yamato menggegerkan Jepang. Orangtua bocah tujuh tahun itu awalnya mengaku Yamato hilang karena tersesat di hutan. Namun belakangan keduanya mengakui niat mereka menghukum buah hatinya yang dianggap nakal ternyata berbuntut panjang.
Pada Sabtu (28/5) lalu, orangtua Yamato berniat mendisiplinkan anaknya. Mereka meninggalkan Yamato di hutan lebat tersebut sendiri selama beberapa menit. Namun tak disangka saat kembali untuk menjemput Yamato, bocah itu sudah tak berada di tempat.
Sambil menangis ayah Yamato, Takayuki Tanooka, meminta maaf kepada anaknya dan berterima kasih kepada tim penyelamat. Tanooka mengakui ia dan istrinya telah pergi terlalu jauh.
"Tindakan berlebihan saya memaksa anak saya mengalami hal menyakitkan. Saya sangat meminta maaf pada orang-orang di sekolahnya, orang dalam operasi penyelamatan, dan semua orang yang sudah kami buat susah karena ini," katanya. "Saya curahkan semua cinta saya kepada anak saya, mulai sekarang. Saya ingin berbuat lebih banyak, bersama-sama dengannya. Saya ingin melindunginya saat tumbuh. Terima kasih banyak," ujar Tanooka.