REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Festival Sungai Siak 2016 digelar selama tiga hari berturut-turut dinilai merupakan cikal bakal tumbuhkan wisata di Pekanbaru dengan memanfaatkan sungai setempat.
"Sedangkan sekarang, hanya merupakan cikal bakal. Kami kira untuk lebih baik lagi, kita terima saran dan usulan dari masyarakat demi pelaksanaan tahun depan dan tahun berikutnya," kata Ketua Panitia Pelaksana Festival Sungai Siak 2016, Dodi Sarjana di Pekanbaru, Jumat (3/6).
Menurutnya, pelaksanaan even festival dengan mengangkat nama sungai yang menjadi ikon di Kota Pekanbaru dengan Jembatan Leighton atau Jembatan Siak I telah menyimpan banyak cerita dan sejarah sejak masa lampu.
Selain kisah perjalanan Kesultanan Siak dan lekat berdirinya ibu kota Provinsi Riau, kini Sungai Siak dihadapkan pada masalah pedangkalan daerah aliran sungai dari 30 meter dilintasi kapal-kapal besar seperti tanker dan peti kemas, kini hanya tinggal sekitar 18 meter.
Belum lagi penurunan kualitas air sungai disebabkan dari limbah industri baik besar, menengah dan kecil yang berada di sepanjang Sungai Siak seperti industri minyak, industri pengolahan seperti karet dan kayu, industri pulp dan dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah rumah tangga.
"Ini semua menjadi masalah kita bersama. Tapi kami sebagai panitia, ingin mendapatkan saran dari warga masyarakat supaya Festival Sungai Siak digelar tahun depan bisa lebik baik lagi," ucapnya.
Pihaknya menggelar festival tersebut dengan salah satu strategi pemasaran yang diterapkan tidak hanya bagi wisatawan nusantara atau secara nasional, tetapi dunia internasional terutama wisatawan asing.
Festival Sungai Siak 2016 digelar mulai tanggal 2 sampai 4 Juni, dimeriahkan berbagai acara seperti parade perahu, lalu pentas seni dan tradisi, permainan tradisional, pesta kuliner, pameran foto, lomba foto, lomba mengarang serta lomba mewarnai.
Acara itu mengambil lokasi di bawah Jembatan Siak III atau Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah atau tepatnya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan.
Terdapat puluhan stan bazar kuliner, kerajinan atau lainnya dari usaha mikro, kecil dan menengah setempat pada lokasi acara festival yang turut dihadiahi beberapa produk seperti kain tenun dan kerajinan dari berbagai kegiatan lomba yang digelar. "Makanya kita gandeng maskapai Garuda Indonesia untuk melakukan promosi, lalu melakukan kerja sama dengan pihak hotel setempat agar bisa dipadukan dalam menjual kepada para peminat," kata dia.
"Dan itu, disambut positif oleh maskapai Garuda karena perusahaan pelat merah tersebut ingin menjual potensi wisata di Riau," terang Dodi.
Pemerintah Kota Pekanbaru telah menetapkan Festival Sungai Siak berlangsung selama tiga hari berturut-turut, sebagai even tahunan dengan melihat segala potensi Sungai Siak karena memiliki berbagai cerita dan sejarah masa lampau seperti Kesultanan Siak. "Semoga festival ini, bisa jadi cikal bakal bangkitnya potensi wisata yang tersaji dalam bentuk promosi kuliner, budaya, kesenian dan lain-lain di Sungai Siak ini," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT di acara pembukaan.