REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sejumlah pedagang bengkuang yang berjualan di kawasan Air Tawar, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengeluhkan minimnya pembeli sehingga pendapatan mereka berkurang.
"Penjualan sekarang tidak menentu, kadang sampai Rp 100 ribu per hari kadang tidak ada sama sekali," kata penjual bengkuang, Nurjanah di Padang Jumat (3/6).
Ia menambahkan selama ini bengkuang yang dijualnya di pasok dari batas Kota Padang dan sudah lama berjualan di lokasi itu. "Dulu sempat diusir Satuan Polisi Pemong Praja (Satpol PP), tapi sekarang sudah kembali berjualan di sini," ujarnya.
Menurutnya, selama ini peminat bengkuang tidak terlalu banyak tapi menjelang bulan Ramadhan penjualan bisa naik. Ia menjual bengkuang mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 50 ribu tergantung ukuran.
Sementara itu salah seorang warga Padang, Nisa (25) membeli bengkuang untuk di buat jus. "Saya beli tiga ikat yang kecil Rp 20 ribu", lanjutnya.
Sementara penjual lainnya, Baharudin menjelaskan sudah punya langganan tetap. "Langganan tetap saya adalah pedagang jus yang biasa mangkal di Lolong", katanya.
Menurutnya, masyarakat lebih memilih membeli bengkuang di batas kota karena lebih banyak pilihan dan harga lebih murah.