REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Konferensi Tingkat Tinggi G-7 Ise-Shima, Jepang, memaparkan tatanan dunia saat ini sudah berubah dengan munculnya negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Keberadaan Indonesia dari waktu ke waktu dilihat oleh negara yang tergabung dalam G-7, semakin penting.
Kali ini Indonesia pun berkomitmen sebagai motor penggerak untuk stabilitas dan kesejahteraan ekonomi kawasan Asia. Untuk merealisasikan pencapaian itu dibutuhkan strategi nilai bersama yang sesungguhnya membutuhkan pembentukan suatu pemahaman dan komitmen bersama dari berbagai pemangku kepentingan, antara lain korporasi, pemerintah daerah, provinsi, organisasi nirlaba, dan para pemimpin komunitas lokal.
Profesor Harvard University Robert S Kaplan mengatakan, strategi nilai bersama harus menawarkan manfaat ekonomi bagi perusahaan agar dapat menarik dukungan berkelanjutan dari para direksi dan pemegang sahamnya, serta manfaat lingkungan dan sosial bagi masyarakat. Kesemuanya itu harus berpartisipasi dan berkontribusi jika manfaat-manfaat tersebut ingin dicapai.
"Strategi shared value harus menawarkan manfaat ekonomi kepada perusahaan untuk menarik dukungan berkelanjutan dari pemegang saham dan dewan, serta manfaat lingkungan dan sosial masyarakat," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, shared value memfasilitasi sektor publik dan organisasi swasta menciptakan strategi yang memiliki dampak positif dan berkepanjangan. Apalagi Indonesia merupakan negara berkembang membutuhkan komitmen tinggi dari korporasi, pemerintah, serta masyarakat.
Adapun creating shared value adalah sebuah konsep dalam strategi bisnis yang menekankan pentingnya memasukkan masalah dan kebutuhan sosial dalam perancangan strategi perusahaan. Strategi itu merupakan pengembangan dari konsep tanggung jawab sosial perusahaan (CoSR).
Selain G-7, Indonesia berperan aktif dalam pembahasan rumusan berbagai agenda di G-20. Secara konsisten, Indonesia sudah mendorong agar investasi infrastruktur dapat menjadi agenda pembahasan prioritas dalam pertemuan Forum G-20. Bahkan sejak 2011, hal itu diperjuangkan secara serius untuk menjadi agenda prioritas Forum G-20.