REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petinju legendaris Muhammad Ali menderita parkinson selama lebih dari tiga dekade. Penyakit tersebut membuatnya susah berbicara dan fisiknya mengalami penurunan.
Seperti dilansir NBC News, Sabtu (4/6), ketika kesehatannya semakin menurun, sang legenda semakin banyak melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan. Ali melakukan perjalanan ke Lebanon pada tahun 1985 dan ke Irak pada tahun 1990 untuk membebaskan sandera berkebangsaan Amerika.
Ia juga melakukan perjalanan ke banyak negara bertemu dengan presiden, keluarga kerajaan, dan paus. Muhammad Ali banyak melakukan berbagai kegiatan filantropi.
"Jika saya bukan seorang petinju, saya tak akan terkenal. Jika saya tak terkenal, saya tak bisa melakukan apa yang saya kerjakan saat ini," ujar Ali.
Pada tahun 2005, Presiden George W Bush memberikan Ali Medal of Freedom. Selain itu, tanah kelahirannya di Louisville dibangun Muhammad Ali Center untuk mempromosikan toleransi dan saling menghargai.
Ali bercerai tiga kali. Terakhir, ia menikah dengan Yolanda pada tahun 1986. Mereka tinggal di Michigan, lalu pindah ke Arizona sampai Ali menghembuskan napas terakhirnya pada usia 74 tahun pada Jumat, (3/6) waktu setempat.