Sabtu 04 Jun 2016 16:40 WIB

Lempari Kereta, Tiga Bocah Mengaku untuk Isi Liburan Sekolah

Rep: Yulianingsih/ Red: Teguh Firmansyah
Masinis melakukan pengecekan rangkaian Kereta Api (KA) kelas eksekutif sesaat sebelum berangkat menuju Surabaya untuk menjalani uji mekanik sekaligus pengiriman dari Stasiun KA Madiun, Jatim, Jumat (27/5).
Foto: Antara/Siswowidodo
Masinis melakukan pengecekan rangkaian Kereta Api (KA) kelas eksekutif sesaat sebelum berangkat menuju Surabaya untuk menjalani uji mekanik sekaligus pengiriman dari Stasiun KA Madiun, Jatim, Jumat (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID YOGYAKARTA -- Petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional VI dibantu masyarakat berhasil menangkap tiga pelaku pelemparan Kereta Api (KA) Bengawan jurusan Stasiun Purwosari-Pasar Senin Jakarta. Tiga pelaku ini ditangkap setelah melakukan aksi pelemparan KA di perlintttasan Stasiun Sentolo - Stasiun Rewulu pada Jumat (3/6), pukul 15.45 WIB.

"Setelah ada kejadian pelemaran masinis langsung melaporkan ke petugas  Stasiun Rewulu. Setelah menerima laporan, unit Pengamanan Daop VI langsung bergerak menelusuri pelaku pelemparan dan menangkap 3 pelaku yang ternyata masih anak-anak," ujar Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarra, Eko Budiyanto, Sabtu (4/6).

Ketiga pelaku yang  kemudian diamankan ini adalah  Fransiscus Desa Kurniawan (14 th), warga Sumberagung, Moyudan, Sleman, siswa SMP Budi Mulya Minggir,  Bernadus Bagus Saputra (15 th), warga Sumberagung, Moyudan, Sleman, siswa SMP Pangudi Luhur, Moyudan, Sleman dan  Felix Aditya Pima (14 th), warga Sumberarum, Moyudan, Sleman, siswa SMPN 1 Moyudan, Sleman.

Berdasarkan pengakuan para pelaku, tindakan pelemparan tersebut merupakan tindakan iseng mereka saat liburan sekolah. Meski begitu kata Eko, pihaknya tetap melakukan tindakan tegas terhadap aksi ini karena perbuatan ini sangat berbahaya dan perlu ditangani secara serius.

Baca juga, Polisi Amankan Santri Pelaku Pelemparan Kereta Api.

Karenanya, Unit Pengamanan Daop VI Yogya kemudian melaporkan tindakan anak-anak tersebut kepada orang tua masing-masing anak dan memanggil para orang tua untuk datang ke Stasiun Rewulu untuk kemudian diberikan pembinaan mengenai tindakan anak-anak tersebut.

Ia mengakui menjelang bulan Ramadhan ini, PT KAI Daop VI Yogyakarta mewaspadai potensi aksi pelemparan batu yang akan meningkat.

Banyak anak-anak seringkali bermain atau berkumpul di sekitar atau pinggir rel pada saat setelah sahur dan menunggu waktu berbuka puasa. Untuk mengantisipasinya, PT KAI Daop VI Yogyakarta sudah membentuk tim penyuluh kepada masyarakat untuk tindakan preventif attau pencegahan aksi pelemparan batu terhadap kereta api.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement