Sabtu 04 Jun 2016 21:38 WIB

Polisi Bekuk Pekerja Bangunan Perkosa Ibu Kandung

Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pihak Kepolisian Resor Singkawang mengamankan HJ alias IJ (50) yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap TD (71) yang juga merupakan ibu kandungnya sendiri.

"Tersangka sudah kita amankan pada Kamis, di rumahnya sekira pukul 14.00 WIB, yang mana pada saat itu tersangka baru pulang dari tempatnya bekerja sebagai pekerja bangunan," kata Kapolres Singkawang, AKBP Sandi Alfadien Mustofa melalui Kapolsek Singkawang Timur, Iptu R Sudirman saat dihubungi dari Pontianak, Sabtu.

Menurut keterangan, kejadian itu terjadi pada Rabu (2/6) sekitar pukul 17.00 WIB ketika IJ baru pulang dari Bengkayang. Begitu sampai di rumah, tersangka yang merupakan warga Kelurahan Nyarumkop Kecamatan Singkawang Timur ini langsung masuk dan mengetuk pintu kamar ibunya. Saat itulah tindakan dugaan pemerkosaan terjadi.

Usai kejadian, korban yang memiliki kesempatan kemudian lari ke rumah tetangga guna meminta perlindungan. Lantaran, tersangka sempat mengejar korban usai melakukan perbuatan tercela tersebut.

"Korban seharian diamankan di rumah tetangga. Setelah malam, barulah korban memberitahukan kepada anak-anaknya atas kejadian itu," ujarnya.

Sudirman menambahkan, IJ merupakan anak pertama korban. Sementara enam orang adik-adiknya sudah pisah rumah lantaran sudah berkeluarga.

"Jadi tersangka hanya tinggal berdua bersama ibunya. Yang lain sudah pisah rumah," jelasnya.

Tersangka saat ini sudah dititipkan ke Polres Singkawang. Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 285 KUHP, dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.

Anak bungsu korban, Agustina, tidak menyangka kalau kejadian ini bisa dialami ibu kandungnya.

"Abang saya itu sudah punya anak satu, tapi sudah lama bercerai dengan istrinya. Ada sekitar belasan tahun," katanya.

Ia mengakui abangnya itu sangat ditakuti lantaran sifatnya yang pemarah dan suka mabuk-mabukan. Ia berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement