REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatra Selatan, Alex Noerdin minta pada masyarakat terutama pengguna jalan untuk bersabar karena terjadinya kemacetan. Ini akibat pembangunan Light Rail Transit atau kereta api ringan di daerah ini.
Kemacetan memang terjadi akibat penyempitan jalan karena sedang dibangun tiang pancang kereta api ringan sehingga perlu dukungan bersama, kata gubernur saat dialog Kupas Tuntas LRT di Palembang, Sabtu (4/6). Memang, pertimbangan dibangunanya jalur kereta api ringan tersebut karena berdasarkan penelitian para pakar Palembang akan macet total pada 2019.
Jadi berdasarkan pertimbangan tersebut maka pihaknya berjuang untuk mencari alternatif agar kemacetan tersebut dapat diatasi. Pihaknya mengusulkan untuk membuat moda transportasi massal seperti kereta ringan yang sedang dikerjakan sekarang ini, kata dia.
"Alhamdulillah dengan perjuangan keras maka pembangunan jalur kereta api ringan sekarang ini bisa dikerjakan," katanya, Sabtu (4/6).
Jadi hanya tahun ini saja kemacetan akibat pembangunan itu terjadi setelah itu Palembang sudah dapat mengatasi kemacetan yang telah terjadi selama ini. Menurut dia, bahkan seharusnya masyarakat Sumsel harus berbangga karena dapat pembangun infrastruktur tanpa menggunakan dana APBD.
Dana pembangunan kereta api ringan tesebut mencapai Rp12,4 triliun dan semuanya menggunakanan anggaran pemerintah pusat. Seharusnya, kata dia, kita bangga menjadi warga Sumsel karena daerah ini mampu membangun infrastruktur tanpa menggunakan dana daerah. Memang, lanjut gubernur, jalur kereta api ringan sepanjang 22 kilometer itu memanfaatkan momen Asian Games yang akan berlangsung di Palembang dan Jakarta pada 2018.