REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kalangan mualaf yang tergabung dalam Forum Mualaf Aceh membutuhkan pembinaan ilmu agama, baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat. Pembinaan diperlukan sehingga mereka bisa mendalami Islam secara menyeluruh.
"Kami membutuhkan pembinaan untuk meningkatkan pemahaman terhadap Islam. Pemahaman kami terhadap Islam masih kurang," ungkap Ketua Forum Mualaf Aceh Tgk Rasyid di Banda Aceh, Sabtu (4/6).
Selama ini, kata dia, mualaf di Aceh kurang mendapat pembinaan agar pemahaman mereka terhadap Agama Islam meningkat. Dan ada kesan mereka dibiarkan sendiri mencari dan memperdalam ilmu agamanya. Apalagi, sebut dia, banyak mualaf setelah masuk Islam terkesan dibiarkan belajar spiritual dengan sendirinya. Padahal, mereka perlu dibimbing hingga mampu dan memiliki kemampuan agama yang mumpuni.
Menurut Tgk Rasyid, pembinaan yang dilakukan seperti belajar mengaji serta lainnya. Sebab, lebih dari 4000-an mualaf di Aceh, baru 30 persen yang bisa mengaji. "Ini tentu memprihatinkan kami. Masih banyak mualaf belum bisa mengaji. Kalau pun bisa masih sebatas membaca surat Al Fatihah," kata Tgk Rasyid.
Tgk Rasyid mengakui pembinaan mualaf oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota sangat minim. Kalau pun ada, itu masih sebatas program sekali jalan, tidak berkelanjutan. Oleh karena itu, sebut dia, Forum Mualaf Aceh mengajak masyarakat maupun pemerintah daerah di Aceh membantu pembinaan mualaf. Tanpa bantuan tersebut, Forum Mualaf tidak bisa berbuat apa-apa.
"Kami yang pengurus Forum Mualaf juga memiliki pengetahuan tentang Islam juga terbatas. Apalagi pengurusnya semua mualaf. Kami khawatir, jika mereka tidak dibina, Islamnya tidak sempurna," ungkap dia.