REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diminta mewaspadai banjir yang masih berpotensi terjadi karena intensitas hujan masih cukup tinggi.
"Kami meminta masyarakat tetap waspada, khususnya yang tinggal di dataran rendah dan bantaran sungai," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Sutoyo di Sampit, Sabtu.
Hasil pantauan di semua kecamatan, belum ada laporan terjadi banjir. Namun masyarakat harus tetap waspada karena curah hujan masih tinggi dan bisa menyebabkan banjir seperti yang terjadi di Kota Palangka Raya hari ini.
Masyarakat di Sampit juga diimbau membersihkan sampah di lingkungan masing-masing supaya saluran air tidak ada yang tersumbat sehingga bisa mengalirkan air dengan cepat saat hujan deras. Banjir yang beberapa kali terjadi disebabkan air tidak mengalir lancar, bersamaan dengan sungai pasang, sehingga air meluber ke badan jalan dan permukiman.
Di sisi lain, meski curah hujan masih tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah juga gencar melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Langkah ini sebagai antisipasi dini bencana kebakaran dan kabut asap yang rawan terjadi saat kemarau.
"Tadi sosialisasi kami lakukan di Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu bersama perusahaan perkebunan. Kami ingin semua pihak menyadari bahaya akibat kebakaran lahan, jadi harus kita cegah," kata Sutoyo.
Dia berharap kebakaran lahan dan kabut asap parah saat kemarau 2015, tidak terjadi lagi. Untuk itulah langkah pencegahan harus dilakukan sejak awal sehingga kebakaran tidak terjadi saat kemarau.