REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Banjir rob atau banjir laut pasang yang terjadi di Belawan, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu sore, merendam ribuan rumah warga di 6 Kelurahan di kota itu. Namun tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dalam peristiwa itu.
"Banjir yang melanda Belawan itu, kedalamannya bervariasi ada yang 1 hingga 2 meter merendam pemukiman penduduk," ujar salah seorang warga Kelurahan Belawan Bahari, Pendi Pohan (54) yang dihubungi dari Medan, Sabtu malam.
Banjir laut pasang Belawan ini, menurut dia, baru pertama kali ini mencapai 2 meter, dan hal sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat Belawan yang tinggal di pinggiran laut.
"Pemkot Medan diharapkan dapat segera membeton dan meninggikan bangunan penahan ombak yang berada di wilayah Belawan," ujar Pendi.
Ia menjelaskan, banjir laut pasang itu, tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga kantor pemerintahan seperti kantor Kelurahan dan Kecamatan.
Banjir yang "mengepung" rumah warga tersebut, terjadi secara tiba-tiba dan air laut dengan ombak yang cukup besar terus meluas hingga ke badan jalan protokol di Belawan,
Sejumlah lokasi yang digenangi banjir itu, yakni Ruko di kawasan Jalan Veteran Kelurahan Belawan I sedalam 1 meter dan airnya masuk kedalam rumah-rumah warga yang selama ini dijadikan tempat usaha.
Kemudian, Jalan Veteran, Jalan Sumatera, Jalan Simalungun direndam banjir pasang sedalam 1 meter, sehingga warga menjadi resah dan takut barang jualan mereka menjadi rusak.
"Air laut pasang juga merendam 6 Kelurahan yang ada di Belawan seperti Kelurahan Belawan I, Kelurahan Belawan II, Kelurahan Belawan Bahagia, Kelurahan Belawan Bahari, Kelurahan Belawan Sicanang dan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan," kata Sekretaris DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut.