REPUBLIKA.CO.ID, Senator sekaligus calon presiden Amerika Serikat (AS), Robert F Kennedy terkena tembakan sebanyak tiga kali pada 5 Juni 1968. Hal ini terjadi beberapa saat setelah ia menyelesaikan pidato kemenangan awal dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat yang dilakukan di California.
Penembak yang diketahui bernama Sirhan Sirhan menggunakan peluru 0,22 revolver. Segera setelah menembak Kennedy, dirinya ditangkap oleh pihak keamanan. Sirhan Sirhan merupakan warga Yordania kelahiran Palestina.
Ia lahir dari keluarga Kristen Palestina. Ketika ia berusia 12 tahun, keluarganya pindah ke Amerika. Ia diyakini menembak Kennedy karena sang kandidat hendak mengirim pesawat pengebom ke Israel dan menghancurkan Palestina.
Setelah terkena tembakan, Kennedy langsung dilarikan ke rumah sakit. Ia mengalami masa kritis selama 24 jam. Pada 6 Juni, ia menghembuskan napas terakhir di usia 42 tahun.
Kennedy lahir di Brooklyn, Massachusetts pada 1925. Ia menempuh pendidikan di Universitas Harvard. Namun, studinya harus dihentikan karena ia bertugas di Angkatan Laut AS selama Perang Dunia II.
Ia juga menjad penasehat hukum untuk berbagai sub komite senat AS pada 1950. Setelah itu, ia menjabat sebagai manajer kampanye presiden yang sukses bagi sang kakak, John F. Kennedy.
Kennedy dimakamkan di Pemakaman nasional Arlington pada 8 Juni atau dua hari setelah kematiannya. Tempat ini sama dengan tempat peristirahatan sang kakak yang merupakan Presiden AS ke-35.