REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Gizi Fiastuti Witjaksono menyarankan, agar orang yang berpuasa minum tiga gelas air putih ketika sahur. Bagi anak yang masih dalam masa pertumbuhan, orang yang kurus, dan orang dengan risiko penyakit tertentu, cairan ini perlu ditambah susu.
Cairan ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh, sehingga tidak terjadi dehidrasi. Minum teh dan kopi tidak disarankan selama sahur, sebab keduanya mengandung kafeina yang bersifat deuretika.
Minuman ini bisa dikonsumsi saat berbuka. "Kalau minum kopi saat sahur, kencing banyak. Kita bisa dehidrasi," kata Fiastuti mengingatkan.
Hal lain yang dapat menyebabkan dehidrasi adalah aktivitas olahraga yang dekat dengan waktu sahur. Ini tidak dianjurkan, sebab dapat mengeluarkan cairan yang kita minum ketika sahur.
Olahraga dapat dilakukan menjelang waktu berbuka puasa. Pada saat buka, Fiastuti menyarankan berbukalah dengan minuman dan kudapan yang manis.
Hal ini penting untuk menjaga kadar gula dalam darah. Setelah Maghrib, aktivitas makan dapat dilanjutkan dengan makanan yang lengkap.
"Setelah Tarawih, pada orang kurus perlu makan lagi, pada orang gemuk tidak perlu. Jadi untuk orang gemuk bisa mengurangi kadar makanan yang masuk," ujar Fiastuti.
Bagi pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, vitalitas menjelang Ramadhan sangat penting. Jika tidak, puasa justru dapat memperparah kondisi tubuh yang sudah sakit. Selain itu, puasa juga harus diawali dengan niat yang kuat dan baik. Ini akan menjaga motivasi dalam menjalani ibadah selama sebulan penuh.