REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) melansir kejahatan lingkungan bisa menghasilkan 258 miliar dollar Amerika Serikat pada tahun lalu. Kejahatan lingkungan itu meliputi pembalakan, penambangan, perburuan liar, serta aktivitas perdagangan lain yang merusak alam.
Hal itu diungkap dari kajian Program PBB untuk Lingkungan (UNEP) dan organisasi kepolisian internasional, Interpol. Disebutkan, kejahatan lingkungan yang meliputi tambang emas ilegal oleh kartel narkoba di Kolombia sampai pembalakan hutan oleh pemberontak di Republik Demokratik Kongo, diperkirakan bertumbuh dua sampai tiga kali lebih cepat dari perekonomian global.
"Kejahatan lingkungan tengah bertumbuh pada kecepatan yang mengkhawatirkan," kata Sekretaris Jenderal Interpol Jergen Stock, Ahad (5/6).
Celakanya, anggaran lembaga internasional untuk melawan kejahatan lingkungan hanya berkisar 20-30 juta dolar AS. Jumlah itu hanya bagian kecil dari aliran uang kejahatan lingkungan yang menembus angka 91 sampai dengan 258 miliar dolar AS.
"Aliran dana besar yang dihasilkan dari kejahatan ini menyokong aktivitas kelompok kriminal internasional serta meningkatkan situasi tidak aman di seluruh dunia," kata Direktur Eksekutif UNEP Achim Steiner.