Ahad 05 Jun 2016 15:35 WIB

Pemakaman Muhammad Ali Terbuka untuk Semua Orang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
Fan Muhammad Ali menyampaikan bentuk duka citanya di kampung halaman Ali di Louisville, Kentucky.
Foto: Reuters
Fan Muhammad Ali menyampaikan bentuk duka citanya di kampung halaman Ali di Louisville, Kentucky.

REPUBLIKA.CO.ID, LOUISVILLE -- Sebuah prosesi dan pemakaman besar akan digelar oleh keluarga Muhammad Ali. Pada Sabtu (5/6), keluarga mengatakan siapa pun bisa hadir untuk mengucapkan selamat tinggal pada Ali.

Upacara pemakaman akan digelar di kampung halaman Ali di Louisville, Kentucky, pada Jumat. "Ia adalah penduduk dunia dan ingin semua orang dari seluruh penjuru datang ke pemakamannya," kata juru bicara keluarga, Bob Gunnell.

Mantan presiden AS Bill Clinton akan hadir memberikan pidato puji-pujian. Komedian Billy Crystal dan jurnalis olahraga Bryant Gumble juga akan hadir untuk bicara.

Sementara, upacara pemakaman privat untuk keluarga akan digelar Kamis. Acara pada Jumat akan dimulai dengan layanan doa pribadi bagi anggota keluarga di rumah duka Louisville.

Jenazah Ali akan dibawa melewati jalan-jalan utama Louisville, termasuk Broadway. Acara utama akan digelar pada 14.00 waktu setempat di KFC Yum Center dengan kapasitas lebih dari 20 ribu orang.

Semua orang dari beragam agama boleh hadir, tetapi prosesi doa akan dipimpin oleh imam Muslim. Acara ini juga akan disiarkan langsung di situs pusat Ali.

Gunnell mengatakan Ali adalah idola banyak orang. Sehingga, acara ini akan merefleksikan kepeduliannya tak peduli ras, agama, dan latar belakang.

Ali meninggal pada Jumat pukul 21.10 waktu setempat di rumah sakit Phoenix, Arizona. Ia meninggal karena infeksi darah. Gunnell mengatakan, Ali meninggal dengan tenang setelah mengucap selamat tinggal pada istri dan anak-anaknya.

Ali dikelilingi keluarganya ketika menghembuskan napas terakhir. "Jangan menangis, saya tidak merasakan sakit. Saya akan kembali kepada Allah," kata Ali kepada keluarganya sebelum meninggal, dikutip dari BBC.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement