REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN -- Wakil Bupati Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) Rusma Yul Anwar mengingatkan agar orang tua memberitahukan kepada anak-anaknya makna kebahagiaan menyambut Bulan Suci Ramadhan 1437 Hijriah ini. "Dengan begitu maka anak-anak akan mengingat bahwa Ramadhan penting sehingga nilai-nilai yang ada selama melaksanakan ibadah terus diamalkan walau pun orang tuanya (kelak, red) sudah wafat," kata dia usai melaksanakan acara 'Balimau Paga' yang digelar masyarakat adat Kecamatan Ranah Pesisir, Ahad (5/6).
Ia menyebutkan banyak nilai-nilai mulia selama pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan. Di antaranya maaf memaafkan sebelum mulai berpuasa. Setelah itu merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat yang kurang mampu sehingga adanya keinginan untuk berbagi dan lain sebagainya.
Apalagi, tambahnya adat Minangkabau yang memiliki falsafah 'adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah' yang artinya adat bersendikan agama, agama bersendikan kitabullah. "Dengan falsafah itu jelas bahwa masyarakat Minangkabau tidak bisa dilepaskan dari Agama Islam. Untuk itu beritahu anak tentang kebahagiaannya agar kecintaan anak terhadap agama semakin bertambah," ungkapnya.
Terpisah, masyarakat yang juga mengikuti prosesi 'Balimau Paga,' Syamsiah (48) mengaku setuju apa dengan yang diutarakan oleh wakil bupati itu. Ia menambahkan dengan diberitahukannya kebahagiaan selama pelaksanaan ibadah maka akan memotivasi anak-anak untuk beribadah. "Dengan begitu tentu saja keluarga akan menjadi semakin harmonis dan kepribadian yang baik akan dimiliki oleh anak-anak," ungkapnya.
Prosesi 'Balimau Paga' sendiri merupakan kegiatan menyucikan diri yang digelar oleh masyarakat adat. Dalam pelaksanaannya masing-masing marga (kelompok suku) menyediakan air beserta kembang yang nantinya akan diusapkan oleh peserta ke wajahnya.
Sebelum mengusapkan air kembang ke dahinya peserta berniat untuk berpuasa sebulan penuh pada bulan suci Ramadhan dan kegiatan ini sudah dilaksanakan secara turun-temurun.