REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Seorang wartawan foto veteran Amerika dan penerjemah yang bekerja untuk NPR tewas saat menemani pasukan Afghanistan di Afghanistan selatan, Ahad (5/6).
David Gilkey dan penerjemah Afghanistan Zabihullah Tamanna berada bersama tentara Afghanistan Humvee dalam perjalanan antara ibu kota provinsi Helmand, Lashkar Gah dan Marjah. Juru bicara tentara Afghanistan Korps Atal 2015, Shakil Ahmad Tasal mengatakan, kendaraan mereka diserang roket 82 mm selama penyergapan Taliban.
"Serangan terjadi sekitar pukul 14.30 waktu setempat dan juga menewaskan sopir kendaraan, seorang tentara," kata Tasal.
Menurut pernyataan NPR, Gilkey dan penerjemah bertugas dengan sesama karyawan NPR Tom Bowman dan Monika Evstatieva yang keduanya terluka. Gilkey adalah veteran yang telah memenangkan penghargaan peliputan Afghanistan dan wilayah-wilayah konflik lainnya.
"David telah meliput perang dan konflik di Irak dan Afghanistan sejak 9/11. Ia bertujuan membantu masyarakat yang melihat perang dan orang-orang yang terjebak di dalamnya. Ia meninggal saat mengejar komitmen itu," ujar Wakil Presiden Direktur Berita dan Editorial NPR Michael Oreskes.
Jalan antara Marjah dan Lashkar Gah baru-baru ini telah dibuka kembali oleh pasukan keamanan setelah pertempuran sengit di daerah. Rincian serangan dan kematian wartawan dikonfirmasi oleh komandan Korps 205, Jenderal Mohammed Amin.
Helman telah menjadi tempat pertempuran mematikan antara gerilyawan Taliban dan pasukan pemerintah yang didukung NATO.
Afghanistan adalah salah satu negara paling berbahaya bagi media. Menurut Komite Perlindungan Wartawan, setidaknya 27 wartawan tewas di Afghanistan sejak 1992.
Pada Januari, sedikitnya tujuh karyawan stasiun televisi utama Afghanistan tewas dalam serangan bunuh diri di Kabul. Sedangkan wartawan asing terakhir yang tewas di negara itu adalah fotografer Associated Press Anja Niedringhaus, yang ditembak mati oleh seorang polisi Afghanistan saat meliput pemilu 2014.