Senin 06 Jun 2016 13:44 WIB

Teman Ahok Ditangkap di Singapura, Ini Cara Ahok Berdalih

Rep: Rizky suryarandika/ Red: M Akbar
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dimintai keterangan oleh wartawan usai menjalani pemeriksaan selama delapan jam di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/5).  (Republika/ Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dimintai keterangan oleh wartawan usai menjalani pemeriksaan selama delapan jam di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/5). (Republika/ Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah mengetahui rencana dua pendiri 'Teman Ahok', Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, yang mengunjungi Singapura.

Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok mengaku baru mengetahui kepergian keduanya ke negeri jiran itu setelah adanya penahanan. Seusai insiden penahanan, Ahok mengaku memperoleh laporan lewat telepon seluler. Informasinya terkait konfirmasi kejadian tersebut. Ahok kemudian langsung menghubungi Duta Besar Singapura di Indonesia.

"Saya ngak tahu. Saya juga tahunya setelah mereka sibuk ada orang kirimin ke saya, ini (kedua pendiri teman Ahok) ditawan di imigrasi. Makanya saya langsung kontak Dubes Singapura," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (6/6).

Diketahui penahanan keduanya terjadi pada Sabtu, (4/6) di bandara Changi sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Ahok mengatakan tak sempat mengecek kejadian itu karena pada hari Sabtu agendanya padat. Tercatat, ia meresmikan Rumah Sakit Umum di wilayah Jakarta Barat pada hari itu. (Baca: Dua Teman Ahok Ditangkap di Singapura)

"Saya sibuk acara terus, saya tanya ada apa. Rupanya ada orang kita (Teman Ahok) yang ditanyain apa kegiatannya. Rupanya Singapura sudah tahu semua kegiatan ini," ujarnya.

Seusai masa penahanan, kedua pendiri teman Ahok tiba kembali di Indonesia pada Ahad, (5/6) sekitar pukul 11.00 WIB.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement