REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Seorang anak berusia tujuh tahun yang hilang di hutan Jepang beberapa waktu lalu telah memaafkan ayahnya. Yamato Tanooka kini telah keluar dari rumah sakit.
Takayuki Tanoka (44 tahun) dan istrinya meninggalkan Yamato Tanooka di pinggir jalan di pulau utara Hokkaido pada 28 Mei sebagai hukuman. Ketika mereka kembali, Yamato pergi.
Sebuah pencarian besar diluncurkan dan anak itu ditemukan di sebuah pangkalan militer. Kasus ini memicu perdebatan di Jepang tentang pengasuhan.
Tanooka dalam sebuah wawancara kepada penyiar TBS mengatakan telah meminta maaf kepada Yamato. "Dan kemudian anak saya berkata, 'Kamu adalah ayah yang baik. Aku memaafkanmu'," katanya, dikutip BBC.
Anak laki-laki itu ditemukan pada Jumat pagi, di sebuah pondok di lapangan latihan militer. Ia berjalan sekitar 5,5 kilometer dari lokasi hukumannya karena melemparkan batu ke orang-orang dan mobil.
Menurut surat kabar The Mainichi, Yamato mengaku kehilangan indera untuk menangis. Ia berjalan selama sekitar lima jam sebelum tiba di gedung tempat ia ditemukan.
Ia tidur di antara dua kasur dan tidak bertemu siapa pun. Untuk memuaskan dahaganya, Yamato minum air dari keran di fasilitas itu, namun tidak makan apa-apa selama enam hari.
Saat ditemukan, Yamato menderita dehidrasi ringan, kekurangan gizi dan memiliki goresan di lengan dan kakinya. Tapi ia dinyatakan dalam kesehatan yang baik.
Polisi mengatakan, mereka tidak akan memberi denda kepada orang tua Yamato.