Selasa 07 Jun 2016 15:12 WIB

Ahok Minta Pengkritik Cari Solusi Atasi Rob

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku heran dengan orang-orang yang menudingnya tak berpihak pada rakyat kecil. Apalagi setelah menertibkan kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan penertiban itu dilakukan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa membuat tanggul untuk mencegah rob. Karena kerap dikritik mengenai hal itu, Ahok pun menantang para pengkritiknya untuk sumbang ide atasi masalah tersebut.

"Ada pengamat yang hebat, anggota dewan yang hebat, pengacara hebat, calon gubernur hebat bilang tidak boleh (menertibkan). Coba sekarang tanya sama mereka komentarnya. Kalau air laut masuk pakai apa? Doa? Jampi-jampi? Tabur bunga? Orang jelas Jakarta sekarang lebih tenggelam kok," katanya, Selasa (7/6).

Menurutnya, pasang air laut yang tinggi ikut menjadi alasan pemerintah ingin membangun Giant Sea Wall. Ia meyakini jika tanggul tidak dibuat, maka air sungai di Ibu Kota tidak bisa lagi mengalir ke laut sekitar 30 tahun mendatang.

"Makanya cara mengatasinya gimana? Sementara pakai tanggul A. Nanti pakai tanggul B dan C. C itu yang dinamakan Giant Sea Wall. Jadi karena dia tidak bisa turun, tutup. Jadi waduk gede saja deh," ujarnya.

Ahok menjelaskan kontribusi pengembang reklamasi sejatinya bisa dialokasikan dalam pembangunan tanggul. Menurutnya, biaya pembangunan tanggul yang tinggi bisa dibantu lewat dana dari kontribusi pengembang.

"Nah makanya sekarang gimana cara bangunnya? Duit dari mana bangun tanggul raksasa? Itu bisa berapa ratus triliun itu bangun tanggul semua itu? Nah ada kontribusi dengan cara reklamasi pulau," ujar Ahok.

Sebelumnya, Jumat malam pekan lalu tanggul di Pantai Mutiara, Penjaringan, jebol. Air laut pun membanjiri rumah-rumah elite di kawasan itu. Hari Sabtu malam kejadian yang sama terjadi di Muara Angke.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement