REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Padang, Sumatra Barat, menemukan beberapa bahan berbahaya pada sampel makanan untuk berbuka puasa yang diambil, Senin (6/6).
"Dari 75 sampel yang diperiksa kami menemukan beberapa zat berbahaya pada makanan yang dijual pedagang," kata Kepala BPOM Padang Zulkifli, Selasa (7/6).
Ia menyampaikan hal itu usai pengambilan sampel makanan untuk berbuka puasa di Simpang Muaro Panjalinan, Pasar Lubuk Buaya dan Simpang Gia Tabing. Ia menyebutkan zat yang ditemukan itu antara lain rodhamin B dan boraks, yang ditemukan pada minuman rumput laut dan cendol.
"Pada rumput laut ditemukan pengawet berupa boraks, sedangkan pada cendol ditemukan pewarna rodhamin B yang biasa dipakai untuk tekstil," katanya.
Ia menjelaskan ciri makanan yang mengandung pewarna tekstil warnanya lebih mencolok dari makanan sejenis lainnya. Jenis penganan yang perlu diwaspadai dan patut diduga mengandung pewarna tekstil berupa kerupuk merah, cendol delima, kolang kaling, kolak dan lainnya, kata dia.
Ia mengatakan jika dikonsumsi akan membahayakan karena mengandung zat kimia yang dapat merusak tubuh. Seorang pembeli takjil di kawasan Tabing, Rezi mengharapkan agar tidak ada pedagang yang menggunakan bahan berbahaya sebagai campuran.
"Kalau ingin menggunakan pengawet yang alami saja," katanya.