REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di Moskow, Senin (6/6) malam. Kunjungannya menandai hubungan Israel dan Rusia yang telah menginjak usia 25 tahun.
Dikutip Aljazirah, Netanyahu juga kemungkinan akan membahas okupasi di Dataran Tinggi Golan. Netanyahu bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Selasa. Ini menjadi pertemuan keempat. Netanyahu ditemani Menteri Penyerapan Imigran, Zeev Elkin.
Elkin adalah orang yang menandatangani perjanjian pensiun antara dua negara. Selain Elkin, Netanyahu juga ditemani Menteri Pertanian Uri Ariel.
Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan Netanyahu dan Putin akan mendiskusikan penerapan kesepakatan yang dicapai saat kunjungan Netanyahu sebelumnya. Pertemuan Moskow bulan April lalu itu fokus pada koordinasi militer kedua negara.
Kantor Netanyahu juga mengatakan kedua pemimpin akan mendiskusikan upaya untuk memperbarui gencatan senjata di Suriah. Agar perang sipil bisa diakhir. Selain itu, tentu masalah proses perdamaian Israel-Palestina.
Perekonomian, perdagangan dan upaya memperkuat hubungan kultural tak lepas dari pembahasan. Selama kunjungan Netanyahu, Ariel akan menandatangani MoU terkait kerja sama pertanian, industri dairy dan teknologi canggih industri dairy.
Israel telah meningkatkan ekspor pertanian ke pasar Rusia dalam dua tahun terakhir. Kementerian Luar Negeri Israel dan Kementerian Urusan Strategis juga akan meresmikan kampanye Israel PR berjudul 'Buka Pintu ke Israel' yang menegaskan pencapaian Israel dalam pendidikan, teknologi dan budaya.
Pada Rabu, Netanyahu akan bertemu dengan puluhan anggota komunitas Yahudi Rusia. Ia kemudian akan mengunjungi musium yang menyimpan tank Israel. Tank tersebut direbut militer Suriah dalam perang Sultan Yacoub, perang Pertama Lebanon.
Rusia akan mengembalikan tank itu pada Israel dalam beberapa bulan ke depan. Sesuai dengan permintaannya pada Putin dalam kunjungan April. Netanyahu dan rombongan akan pulang pada Rabu malam.