REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pendukung Donald Trump meragukan kemampuan Hakim Federal Muslim dalam mengambil keputusan pengadilan. Keraguan tersebut disampaikan pendonor dana kampanye Trump di partai Republik, Foster Friess.
"Mereka (muslim) memiliki pandangan yang berbeda terhadap dunia ini, dan saya percaya bila Islam dipahami dengan benar mereka akan lebih memilih Alquran menjadi kekuatan dominan untuk negara ini melawan konstitusi," kata dia seperti dilansir dari CNBC, Senin (6/6).
Pada Ahad, Trump mengkritik seorang hakim berdarah latin, Gonzalo P. Curiel. Ia menuduh Gonzalo P. Curiel karena dianggap memiliki konflik kepentingan dalam keputusan kasus California di Trump University.
Ketika ditanya bagaimana bila hakim tersebut seorang Muslim, Trump mengatakan tentu saja sama mereka akan membuat bias keputusan terutama terkait usulan larangannya AS menerima imigran Muslim.
Menurut Friess strategi Trump melarang masuknya imigran muslim merupakan strategi yang signifikan. "Saya pikir itu adalah kebijakan yang sangat tepat, hanya memeriksa orang orang yang layak," kata Friess.
Baca juga, Trump Minta Tutup Akses Muslim ke AS.
Keraguan Trump dan para pendukungnya terhadap Hakim Muslim ini setelah Presiden Obama berkeinginan memilih beberapa Hakim Federal berasal dari kalangan minoritas. Diantaranya Wanita, Kulit Hitam, Latin, Muslim bahkan hingga kalangan LGBT.
Namun keinginan itu dikritisi Trump dan pendukungnya, termasuk Hakim Federal Muslim yang dianggap lebih meyakini Alquran di banding konstitusi.