REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Umat Muslim di daerah Arketik dan Norwegia Utara bisa mengikuti jam puasa Makkah atau negara Muslim terdekat. Hal itu dikarenakan jarak matahari terbit dan terbenam di Norwegia terlampau panjang.
Duta Besar Norwegia di Arab Saudi, Ralph Philly Hansen, mengatakan keputusan waktu puasa itu telah dituangkan dalam fatwa yang dikeluarkan ulama-ulama. Ia mengungkapkan, Muslim di bagian utara memiliki tantangan terbesar karena memiliki jangka waktu siang yang paling panjang.
"Tidak ada indikasi pasti awal dan akhir hari di sebagian besar kota Norwegia, karena fenomena alam antara pertengahan Juni dan Juli," kata Hansen seperti dilansir Arab News, Rabu (8/6).
Hansen tidak bisa memastikan statistik resmi jumlah umat Muslim Norwegia yang berpuasa, lantaran persentase Muslim Norwegia sangat kecil. Namun, ia menerangkan dari populasi sebanyak 5,2 juta orang Norwegia, setidaknya 2,7 persen merupakan pemeluk agama Islam.
Umat Muslim di Norwegia sendiri sebagian besar berasal dari Pakistan, Irak, Somalia, Turki, Iran, Maroko, Suriah, Afrika Utara dan Balkan. Norwegia, banyak dikenal di kawasan Timur Tengah setelah kesepakatan damai Palestina dan Israel pada 1993, yang dilakukan di ibukota Norwegia, Oslo.