REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengaku heran dengan harga daging yang terus mengalami kenaikan. Meski pemerintah meminta harga daging tidak boleh melebih Rp 80 ribu, faktanya di lapangan mencapai di atas Rp 100 ribu.
''Jadi, menurut saya, Pak Jokowi penting untuk betul-betul memastikan bahwa apa yang beliau harapkan bisa terlaksana. Ya kalau Presiden hanya meminta, kemudian tidak dilaksanakan, dan kemudian diam saja, ya wibawa beliau ada di mana?'' katanya kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/6).
Hidayat mengatakan, memang tidak masuk akal juga, di negeri yang sangat kaya akan peternakan, perkebunan, dan ladang, kemudian mengalami kelangkaan daging. Apalagi, solusi yang ditawarkan pemerintah selalu mengarah kepada impor daging.
''Ini kan sudah daging mahal, impor lagi. Jadi, pemerintah harus benar-benar hadir, dan menurut saya Jokowi penting untuk melanjutkan jurus blusukannya itu,'' ujarnya.
Bukan hanya ke pasar, tapi ke pusat-pusat penggemukan sapi, pengepul sapi, guna mendapatkan fakta. Dulu, kata dia, persoalan daging ini pernah dibongkar oleh KPPU, yang menyebutkan ada permainan di antara pebisnis besar.