REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil prihatin dengan kasus penusukan yang menewaskan anggota TNI di jalan Kota Bandung pada Ahad (5/6) lalu, yang diduga dilakukan oleh anggota geng motor.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan akan meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian, agar aksi kejahatan geng motor tak kembali marak.
"Kita berupaya dengan polisi juga membentuk tim dengan komunitas motor itu untuk saling berbagi informasi intelejen juga," katanya, Rabu (8/6).
Ia pun mengatakan pihaknya akan meminta kepolisian dengan segera menindaklanjuti jika terjadi aksi kekerasan geng motor. Sekaligus mencari cara agar membuat kondisi Kota Bandung lebih kondusif.
"Kalau ini berkelompok saya sampaikan ke polisi untuk segera menindaklanjuti dan mencari cara," ujarnya.
Ia menyebutkan tim khusus juga dibentuk kepolisian sebagai upaya mengendalikan kejahatan yang dilakukan secara berkelompok tersebut. Sehingga dapat menjadi langkah pencegah dan meminimalisir aksi geng motor yang kerap meresahkan.
Tidak hanya kepada aksi kekeerasan yang dilakukan geng motor. Ia menyebutkan hal ini berlaku untuk semua kejahatan yang terjadi.
Sebelumnya, seorang anggota tentara bernama Pratu Grralang menjadi korban aksi kejahatan jalanan di Kota Bandung pada Minggu (5/6) lalu. Anggota TNI AD Pusdiklat Passus itu meninggal dunia usai ditusuk gerombolan bermotor di Jalan Rajawali yang merupakan perbatasan antara Kota Bandung dan Kota Cimahi.
Belum diketahui permasalah apa yang terjadi sehingga Galang tiba-tiba dikeroyok dan mendapatkan tikaman dari gerombolan motor hingga akhirnya memghembuskam nafas terakhir.