REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Seorang tahanan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekanbaru bernama Buskarnain, melarikan diri saat menjalani perawatan penyakit kelenjar bening yang dideritanya di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau.
"Dia melarikan diri saat petugas lengah. Sekarang kita masih terus mengejar pelaku," kata Kepala Lapas Klas IIA Pekanbaru, Frans Elias Nico, Selasa.
Ia mengatakan tahanan perkara peredaran dan penyalahgunaan narkoba bernama Buskarnain (40) itu melarikan diri pada Senin lalu (6/6) saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit milik pemerintah di Kota Pekanbaru. Padahal, Frans mengatakan bahwa Buskarnain saat itu sedang dirawat ditemani istri dan anaknya.
Menurut Frans, perawatan yang dijalani Buskarnain ini merupakan yang kedua kalinya atas penyakit yang dideritanya. Sebelum dibawa ke RSUD, Frans mengatakan Buskarnain sempat dirawat di dalam Lapas sebelum dirujuk ke RSUD.
Pada saat dirujuk ke RSUD, tahanan tersebut dikawal sejumlah petugas dan ditemani istri serta anaknya. Namun, diduga akibat kelengahan petugas, Buskarnain melarikan diri sementara istri dan anaknya ditinggal begitu saja.
Frans mengatakan pihaknya telah memeriksa istri yang bersangkutan, namun tetap belum membuahkan hasil. Sementara itu, dia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian guna mengejar dan menangkap pelaku.
Buskarnain merupakan terpidana kasus narkoba yang divonis lima tahun penjara. "Dan dia baru saja menjalani hukuman satu tahun, sisa empat tahun penjara," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Buskarnain merupakan tahanan yang sebelumnya telah pernah mencoba kabur saat masih menjadi tahanan polisi pada September 2015 lalu. Saat itu, Buskarnain yang ditahan di Rutan Sialang Bungkuk mencoba kabur dengan cara memotong besi sel tahanan dengan gergaji.
Namun, aksi pelaku harus gagal karena dipergoki petugas yang saat itu sedang berjaga. Atas perbuatannya itu, dia akhirnya dipindah ke sel isolasi.