Kamis 09 Jun 2016 10:04 WIB

Warga Tawuran, Kaca KRL Lintas Bekasi Pecah Terkena Batu

Red: Ilham
KRL Commuter Line (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
KRL Commuter Line (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Humas KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) Eva Chairunnisa mengatakan, ada sejumlah masalah yang dihadapi kereta rel listrik (KRL) lintas Bekasi pagi ini. Kabel persinyalan KRL terbakar, kemudian kaca gerbong kereta pecah terkena lemparan batu.

Eva menjelaskan, peristiwa kebakaran terjadi pukul 06.17 WIB di antara Stasiun Cakung-Stasiun Bekasi. "Kabel persinyalan terbakar akibat dari oknum warga yang membakar sampah di bawah flyover (jembatan layang) kranji dan mengenai jaringan kabel persinyalan," katanya.

Karena sistem persinyalan mengalami gangguan, perjalanan dari Cakung-Bekasi atau sebaliknya sempat tidak dapat dilalui. "Kami mohon maaf atas adanya gangguan operasional," katanya.

Selanjutnya, Eva menuturkan, sekitar pukul 06.35 WIB antara Stasiun Buaran dan Stasiun Klender terjadi tawuran antar warga yang menyebabkan perjalanan kereta juga terganggu. "Akibat peristiwa ini, perjalanan KRL dari Bekasi sempat beroperasi sampai Stasiun Cakung," katanya.

Dia mebambahkan, warga yang tawuran melempar batu dan mengenai KA 1313 saat akan memasuki Stasiun Klender Baru. "Satu kaca pintu pecah dan tidak ada korban dalam kejadian ini, dampak pelemparan tersebut KRL tidak dapat dioperasikan lantaran harus masuk Dipo untuk perbaikan dan membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk memperbaikinya," katanya.

Eva mengatakan, saat ini dua jalur lintas Bekasi-Jakarta Kota dan sebaliknya telah dapat dilalui, namun masih terdapat antrian KRL yang akan menyebabkan waktu tempuh lebih panjang karena beberapa jalur sempat tidak dapat dilalui KRL akibat tawuran. "Saat ini perangkat persinyalan masih proses perbaikan dampak dari kebakaran," katanya.

PT KCJ mengimbau penumpang lintas Bekasi yang tergesa-gesa menuju tempat tujuan agar menggunakan moda transportasi lain dan dapat melakukan pengembalian tiket pada loket yang tersedia apabila telah melakukan transaksi.

Sementara pengguna jasa yang akan tetap menggunakan jasa KRL juga diimbau agar tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan.

"Kami mengecam keras aksi tawuran yang berdampak fatal dan mengakibatkan terganggunya perjalanan kereta api serta meminta pihak berwajib agar segera menangkap oknum warga yang melakukan pembakaran tersebut," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement