Kamis 09 Jun 2016 11:15 WIB

Ini Pembicaraan Antara Ahok dengan Anak Tertua Sukarno

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat membuka Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pulo Gundul di Jalan Kramat, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (17/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat membuka Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pulo Gundul di Jalan Kramat, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok mengatakan dirinya banyak ngobrol dengan anak pertama Presiden Sukarno, yaitu Guntur Soekarnoputra, di Jakarta, Rabu malam, pada saat menghadiri peringatan wafatnya Taufiq Kiemas.

Acara peringatan wafatnya mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas yang juga suami Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu berlangsung di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

"Saya makan-makan saja, ketemu teman-teman banyak, ngobrol banyak sama Pak Guntur juga. Yang pasti, Pak Guntur ada ngobrolnya bagus banget. Dia bilang, Pak Ahok, Bung Karno dulu panggil saya waktu saya masih muda kan aktif di GMNI," kata Ahok, di Jakarta, Kamis, menirukan.

Menurut Ahok, Guntur meminta agar dirinya mengumpulkan pemuda-pemuda. Ibaratnya, kalau mengumpulkan 1.000 orang tua, waktunya hanya buat mimpi, dan harusnya memperhatikan yang muda-muda seperti Teman Ahok.

"Kata Pak Guntur, kalau kumpulin 1.000 orang tua, waktu hanya habis buat mimpi. Tapi, kalau mengumpulkan satu pemuda saja yang revolusioner, kamu akan mengguncang dunia. Makanya, Teman Ahok itu pemuda-pemuda yang militan dan revolusioner, katanya. Dan nasihat beliau, saya harus perhatikan Teman Ahok itu," kata Ahok.

Selain itu, Ahok mengatakan kalau pertemuannya dengan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya duduk-duduk sambil bercanda kemudian makan. "Pak Jokowi yang manggil, duduk dekat Bu Mega dan Bu Iriana," katanya.

Terkait kedekatannya dengan orang-orang di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahok mengatakan memang dari dulu sudah dekat. Namun, dia mengatakan tetap akan maju ke pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta tahun 2017 dari jalur independen.

"Iya dong. Sekarang gini, lihat teman-teman keluarin undang-undang bilang verifikasi kalau didatangi enggak ada di rumah, tiga hari harus datang ke PPS. Lalu, mereka sekarang putusin, ambil cuti sehari deh, kita datengin PPS. Sekarang lagi ngumpulin gerakan mau cuti hari biasa untuk datang ke PPS untuk mendaftar," kata Ahok.

Jadi, sebelum diperiksa, mereka mau daftar dulu, biar tidak keburu datang untuk melakukan verifikasi. Jadi, pemilik kartu tanda penduduk (KTP) yang mendukung Ahok akan melakukan cuti sehari, katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement