REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi brutal genk motor di Bandung, Jawa Barat hingga menimbulkan korban jiwa membuat resah masyarakat. Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar meminta aparat mengantisipasi aktivitas genk motor ini. Terutama di masa menjelang lebaran.
"Genk motor saya kira kambuh-kambuhan, harus diantisipasi jangan sampai lebaran aktivitas genk motor meningkat. Isu itu sangat tinggi," ujar Deddy kepada wartawan usai Rapat Koordinasi dengan Polda Jabar, Kamis (9/6).
Menurut Deddy, keberadaan genk motor masuk dalam Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat). Karena, Ia melihat kasus tewasnya anggota Kopasus di tangan genk motor sangat luar biasa. Deddy menduga hal tersebut terjadi karena pengaruh minuman yang memabukkan.
"Itu kasus kemarin luar biasa, anggota Kopasus dibegitukan bagaimana kita (masyarakat sipil)," katanya.
Deddy menilai perlu adanya Perda Miras. Karena, mabuk itu "ibu" dari segala maksiat dan sumber dari segala kejahatan.
"Sangat prihatin. Kalau saya lihat, ini persoalan barang-barang yang memabukkan narkoba, miras, ibu segala maksiat," katanya.
Menurut Deddy, keberadaan miras harus segera ditertibkan. Walaupun saat ini bulan ramadhan, oplosan ada dimana-mana. Karena itu ia mengatakan perlu adanya Perda yang kuat.
Rakor sendiri melibatkan seluruh stakeholders (pemegang kepentingan,red) agar dalam forum ada tanya jawab dengan seluruh lintas sektoral.
"Apa yang urgent dan penekanannya dimana masalah ini harus diantisipasi. Isu komunis di Jabar juga cukup kenceng," katanya.