Kamis 09 Jun 2016 14:14 WIB

JK Pastikan Istana tak Ada Gading Gajah

Jusuf Kalla
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan bahwa di dalam lingkungan Istana Presiden dan Istana Wakil Presiden di Jakarta sudah tidak ada lagi gading gajah. Menurutnya, dulu, memang gading menjadi kebanggaan, termasuk di Istana. 

"Sekarang Istana sudah tidak ada lagi gading gajah karena itu pelanggaran," katanya seusai membuka acara Pekan Lingkungan Hidup Kehutanan 2016 di kompleks Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Kamis (9/6).

Pernyataan tersebut menjawab pernyataan wartawan mengenai masih maraknya perburuan gajah liar untuk diambil pada bagian gadingnya dan diperjualbelikan. "Gading tidak boleh diperdagangkan. Itu pelanggaran hukum," ujarnya didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang sebelum acara pembukaan Pekan Lingkungan Hidup Kehutanan, keduanya disambut dua ekor gajah di halaman JCC.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyatakan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan oleh semua pihak dan tidak hanya pemerintah. "Indonesia punya hutan tropis yang luas, kita lah yang harus menjaga. Bahkan dunia mengakui kesalahannya terhadap lingkungan dengan membayar (kompensasi) karbon kepada Indonesia," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement