Kamis 09 Jun 2016 14:55 WIB

JK: Penegakan Hukum Perusak Lingkungan Penting Dilakukan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan pentingnya penegakan hukum untuk menindak masyarakat yang masih merusak lingkungan. Sebab, kesadaran dari masyarakat saja tak cukup efektif untuk mengurangi tindakan masyarakat yang sering kali merusak lingkungan sekitar.

"Kesadaran hanya bisa efektif bila ada hukum berjalan dengan baik," jelas JK dalam acara Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia ke-20 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (9/6).

Selain itu, kata JK, pemerintah juga harus menjalankan hukum terhadap para pelaku pembakar hutan dan lahan. Ia pun juga menyampaikan apresiasinya atas kerjasama masyarakat, pengusaha, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mendorong pemerintah untuk terus berupaya lebih baik.

"Tanpa diingatkan oleh rekan-rekan aktivis di situ kadang kita terlena. Tentu kita semua berterima kasih atas upaya itu," tambah dia. 

Lebih lanjut, menurut JK, lingkungan hidup merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian dunia, selain HAM dan demokrasi. Berbagai konferensi pun telah diselenggarakan untuk mencapai kesepakatan dalam mengelola lingkungan hidup.

Indonesia tercatat memiliki lebih dari 100 juta hektare hutan yang juga diperlukan rehabilitasi dan pengelolaan yang lebih baik. Untuk menjaga lingkungan hidup pun, sambung dia, juga perlu menjaga kehidupan flora sebagai indikator terciptanya kehidupan yang baik. 

"Orang utan, gajah, singa atau anoa adalah suatu kehidupan dan indikator kehidupan yang baik," kata JK.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement