REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) mengungkapkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika akan dibangun kawasan moslem friendly yang diarahkan untuk wisatawan asal Timur Tengah.
Suasana di kawasan moslem friendly akan dibangun layaknya seperti berada dirumah.
"Konsep kawasan moslem friendly itu kami menyiapkan kawasan yang seperti wisatawan berada di rumah," ujar Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer usai memberikan pemaparan rencana pembangunan di KEK Mandalika kepada pejabat di lingkungan pemerintah Lombok Tengah, Kamis (9/6).
Ia menambahkan ITDC akan juga membangun Masjid di KEK Mandalika yang bisa menampung 2000 jamaah terletak di pinggir jalan provinsi. Lahan yang disiapkan untuk pembangunan Masjid sebanyak 5 hektar ditambah untuk ruang pertemuan dan tempat parkir.
Menurutnya, pembangunan Masjid diperkirakan menelan anggaran sebanyak Rp 25 miliar yang berasal dari kantong ITDC. Selain itu, peletakan batu pertama akan dilakukan pada Juli mendatang dan Gubernur NTB akan memberikan nama Masjid serta diharapkan kedatangan presiden Joko Widodo.
Abdulbar M Mansoer mengatakan total lahan yang akan dibangun di KEK Mandalika sebanyak 1035 hektar. Dengan masterplane pembangunan yang dibuat oleh konsultan asing dari Hongkong. Tidak hanya itu, 63 persen kawasan yang berada di KEK akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau.
Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT mengapresiasi rencana ITDC membangun mesjid di KEK Mandalika. Sebab, selain tempat untuk beribadah, keberadaannya bisa menjadi ikon sekaligus daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari Timur Tengah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB, Wedha Magma Ardhi mengatakan kurangnya investasi di KEK Mandalika. Salah satunya disebabkan kondisi jalan menuju ke lokasi yang masih belum bagus.