REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand merayakan 70 tahun kepemimpinan Raja Bhumibol Adulyadej, Kamis (9/6). Ia menjadi raja yang paling lama memerintah di dunia.
Perayaan dimulai dengan upacara keagamaan di Bangkok, dipimpin 770 biksu Buddha. Angka 770 dinilai sebagai nomor keberuntungan.
Raja berusia 88 tahun itu dihormati oleh warga Thailand. Ia menjadi simbol stabilitas di tengah negara dengan gejolak politik.Namun, Raja tidak bisa ikut merayakan dengan rakyatnya. Saat ini Raja sedang sakit dan belum terlihat lagi di depan publik selama berbulan-bulan.
Pada Selasa (7/6), ia menjalani operasi jantung. Istana menyebut hasilnya memuaskan. Operasi yang disebut operasi balon itu bertujuan memperlebar arterinya. Tes sebelumnya menunjukkan, Raja tidak memiliki cukup darah di otot jantung.
Sementara, di Bangkok, biksu-biksu Buddha berjalan menuju the Grand Palace dalam upacara perayaan. Mereka kemudian berkumpul di sana. Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha ikut hadir dalam perayaan untuk memberi sedekah kepada para biksu. Ia juga hadir sebagai penghormatan terhadap raja.
Juru bicara junta Kolonel Winthai Suvaree mengatakan, hubungan antara rakyat Thailand dan rajanya sangat dalam. "Lebih dari yang bisa dijelaskan, ia adalah bapak negeri," kata dia, dikutip BBC.
Kamis pagi (9/6), ratusan orang berkumpul di luar istana pada Kamis untuk mendoakan kesehatan Raja. "Saya mendoakannya agar mendapat kesehatan. Ini bagaimana saya menunjukkan loyalitas kepadanya meski ia tidak bisa melihat," kata seorang penduduk, Chonmanee Smativat (68 tahun), kepada AFP.