Kamis 09 Jun 2016 17:46 WIB

Singapura Minta Perusahaan Asing Berhenti Sponsori Kegiatan LGBT

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Tolak LGBT/Ilustrasi
Tolak LGBT/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kementerian Dalam Negeri Singapura Negeri telah memperingatkan perusahaan-perusahaan multinasional untuk tidak terus mensponsori acara tahunan kelompok gay. Di Singapura, Pink Dot SG terus mendukung komunitas  lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Backdrop kegiatan Pink Dot SG mendatangkan keluhan karena dinilai bertentangan dengan nilai-nilai tradisional konservatif di Negeri Singa tersebut. Dalam backdrop tersebut tertera bahwa perusahaan raksasa teknologi seperti Facebook, Apple dan Google, serta perusahaan keuangan Barclays, J.P. Morgan dan Goldman Sachs, menjadi sponsornya.

Dalam sebuah pernyataan di situs resminya, Selasa lalu, kementerian mengatakan pemerintah Singapura menolak entitas asing mencampuri masalah dalam negeri. "Ini adalah pilihan politik, sosial atau moral bagi masyarakat Singapura untuk memutuskannya sendiri," tulis situs tersebut seperti dikutip dari TIME, Rabu (8/6).

Lebih khusus lagi, kementerian akan mengambil langkah-langkah untuk menegaskan bahwa entitas asing tidak harus mendanai, mendukung atau mempengaruhi acara-acara yang berlindung di balik kedok advokasi "Penyebab LGBT".

Pink Dot SG telah diselenggarakan sejak 2009. Penyelenggara mengatakan acara tersebut membantu menciptakan visibilitas yang lebih besar bagi masyarakat LGBT Singapura. Mereka pun akan berjuang untuk tetap dalam undang-undang negara.

Baca juga, Ini Pernyataan Manny Pacquiao yang Membuat Kelompok LGBT Marah.

Dalam sebuah pernyataan Rabu lalu, Pink Dot mengatakan perusahaan sponsor acara semua telah terdaftar dan tergabung secara lokal. "Kami beruntung banyak di antara mereka memiliki rumah tangga yang diidamkan, menjadi majikan terhadap banyak karyawan, serta terkait erat dengan bagian indah yang kami sebut rumah," tulis pernyataan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement