Kamis 09 Jun 2016 19:38 WIB

Sudah Direncanakan Sejak 2006, Proyek PLTU Batang Akhirnya Dimulai

Rep: Satria Kartika Yudha / Red: M.Iqbal
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi peresmian proyek PLTU Batang di kawasan Desa Ujung Negoro, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/8).
Foto: Antara/Pradita Utama
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi peresmian proyek PLTU Batang di kawasan Desa Ujung Negoro, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah, akhirnya resmi dimulai. Pembangunan proyek PLTU yang sudah direncanakan sejak 2006 tersebut bisa segera dieksekusi setelah dilakukannya penandatangangan financial close antara PT  Bhimasena Power Indonesia dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6).

Penandatangangan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Dengan tercapainya financial close ini, maka pembangunan fisik proyek dapat segera dimulai dengan target operasional pada 2019," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam sambutannya.

Darmin mengatakan proyek PLTU Batang yang dikenal dengan Central Java Power Plan ini merupakan proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) pertama di Indonesia dalam sektor ketenagalistrikan. Total investasi untuk PLTU dengan kapasitas 2x1.000 MW ini mencapai 4,2 miliar dolar AS.

Darmin menambahkan, pendanaan PLTU Batang ini dapat tercapai berkat kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha. Selain itu juga antara pemerintah dengan pemerintah Jepang. "Bank asal Jepang, yakni Japan Bank for International Cooperation (JBIC) merupakan pemberi pinjaman terbesar dengan nilai 2,05 miliar dolar AS," kata Darmin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement