REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah, akhirnya resmi dimulai. Pembangunan proyek PLTU yang sudah direncanakan sejak 2006 tersebut bisa segera dieksekusi setelah dilakukannya penandatangangan financial close antara PT Bhimasena Power Indonesia dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6).
Penandatangangan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Dengan tercapainya financial close ini, maka pembangunan fisik proyek dapat segera dimulai dengan target operasional pada 2019," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam sambutannya.
Darmin mengatakan proyek PLTU Batang yang dikenal dengan Central Java Power Plan ini merupakan proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) pertama di Indonesia dalam sektor ketenagalistrikan. Total investasi untuk PLTU dengan kapasitas 2x1.000 MW ini mencapai 4,2 miliar dolar AS.
Darmin menambahkan, pendanaan PLTU Batang ini dapat tercapai berkat kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha. Selain itu juga antara pemerintah dengan pemerintah Jepang. "Bank asal Jepang, yakni Japan Bank for International Cooperation (JBIC) merupakan pemberi pinjaman terbesar dengan nilai 2,05 miliar dolar AS," kata Darmin.