REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pembangunan jalan di bawah jembatan layang Jombor baru bisa dilakukukan tahun depan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Perencanaan Teknis Bina Marga Dinas PUP dan ESDM DIY, Bambang Sughaib saat melakukan pantauan infastruktur menjelang arus mudik 2016.
“Pembangunan untuk perluasan jalan di bawah fly over memang belum bisa direalisasikan tahun ini. Paling proyeknya baru dimulai tahun depan,” katanya, Kamis (9/6). Pasalnya untuk membangun jalan tersebut, Dinas PUP DIY harus menyiapkan anggarannya terlebih dahulu.
Namun demikian, proses pembebasan lahan untuk pelebaran jalan sedang berlangsung. Rencananya pekan depan, proses pemindahan kepemilikkan lahan dari masyarakat ke pemerintah sudah bisa diselesaikan.
Dinas PUP DIY sendiri menargetkan, sebelum Idul Fitri seluruh bangunan di lahan tersebut sudah bisa dibongkar. Sehingga jalanannya dapat diratakan. “Tapi untuk membongkar bangunan, kami masih harus berkoordinasi dulu dengan masyarakat. Apakah pembongkarannya akan diserahkan pada kami, atau masyarakat sendiri yang melakukan,” kata Bambang.
Ia mengatakan, jika sudah dibongkar, area jalan tersebut akan diratakan agar kendaraan dapat lewat. Bambang berharap, perataan jalan seluas enam meter di sisi timur dan barat Jembatan Layang Jombor dapat memperlancar laju lalu lintas ke depannya. Sebab selama ini, di titik tersebut selalu terjadi kemacetan, karena ruas jalan yang sempit.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Haryanta menyampaikan, jalur lalu linta di Jombor memang menjadi pusat perhatian. Pasalnya jalur tersebut menjadi jalan utama bagi kendaraan yang hendak memasuki Yogyakarta dari Jawa Tengah. Begitu pula sebaliknya.
“Maka itu kami lakukan pemantauan bersama Dinas PUP,” katanya. Menurut Sigit, berdasarkan pantauan lapangan di berbagai lokasi, ada jalur mudik yang belum siap dilalui kendaraan besar. Antara lain di Jembatan Kisik Klangon, Tempel.
Sigit mengemukakan, saat ini jembatan tersebut masih dalam proses pemeliharaan. Sehingga kendaraan yang lewat di jalur alternatif penghubung Sleman dan Muntilan itu harus melaju secara bergantian.
Jembatan Pules penghubung Tempel, Pakem, dan Prambanan juga masih dalam proses perbaikan. Namun Sigit memastikan infrastruktur tersebut dapat digunakan secara normal minimal H-14 Idul Fitri.