REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tiga terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Rabu (8/6), di Surabaya, Jawa Timur, berencana menjalankan aksi pengeboman ketika Ramadhan.
"Mereka berencana akan melakukan aksi amaliah di bulan suci terutama di Surabaya," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis. Hal tersebut, kata dia, terungkap dari hasil pemeriksaan ketiganya.
Kelompok ini rencananya melakukan aksi pengeboman di tempat-tempat umum dan kantor kepolisian. "Mereka ingin melakukan aksi mirip seperti peristiwa bom Thamrin," katanya. Dalam rencana tersebut, ketiganya juga mempersiapkan peralatan bom bunuh diri.
Pada Rabu (8/6), Densus 88 dibantu Polda Jatim menangkap tiga terduga teroris berinisial PHP, JR dan FN. PHP ditangkap di Kenjeran, Surabaya.
PHP merupakan residivis kasus narkoba. Ia dipenjara di LP Porong dan dibebaskan pada April 2014. Selama di Lapas Porong, PHP sering terlihat bersama Maulana Yusuf Wibisono dan Shibgotuloh. "PHP sering terpantau bersama Maulana Yusuf dan Shibgotuloh," kata Boy.
Shibgotuloh merupakan mantan napi kasus terorisme yang terlibat dalam perampokan Bank CIMB Niaga di Medan, Sumut. Sementara, Maulana Yusuf Wibisono alias Kholis merupakan mantan anggota Jamaah Islamiyah jaringan Abu Dujana.
JR ditangkap di Jalan Kalianak, Surabaya. JR diketahui merupakan buron Polres Malang karena terlibat kasus pengeroyokan dan KDRT. Sedangkan, FN ditangkap di rumahnya di Dukuh Setro, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
Dalam penangkapan ketiganya, disita beberapa barang bukti, yakni tiga bom aktif berdaya ledak tinggi, dua senjata api laras panjang, satu senjata api laras pendek dengan amunisi, bahan peledak, cairan kimia, kabel, sangkur, dan ponsel sebagai alat pemicu ledakan. "Barang bukti kini diamankan di Mako Brimob Surabaya," katanya