Jumat 10 Jun 2016 00:14 WIB

Nelayan Gunungkidul Diingatkan tak Melaut Sampai Pekan Depan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dwi Murdaningsih
Gelombang tinggi
Foto: treehugger.com
Gelombang tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Akibat gelombang tinggi di sepanjang pesisir pantai Selatan Yogyakarta yang mencapai 5-7 meter. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY sudah melakukan komunikasi dengan Kabupaten/Kota untuk kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Nelayan diingatkan supaya tidak melaut semasa gelombang tinggi dan diperkirakan sampai pekan depan.

Hal itu Dikemukakan Plt Kepala BPBD DIY Gatot Saptadi pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (9/6). Sementara itu terkait dengan kunjungan wisata, wisata tetap diperbolehkan tetapi harus tetap waspada. "Kami bekerjasama dengan Polres dan keamanan setempat untuk mengawasi dan terus melakukan kewaspadaan. Apalagi kerusakan akibat gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari ini cukup banyak," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya yang dikirim  Kamis (9/6) mengatakan  daerah di pesisir selatan Yogyakarta yakni sekitar 15 kawasan wisata pantai di DIY (Kabupaten Gunung Kidul, Kulon Progo dan Bantul) mengalami kerusakan  akibat terkena gelombang setinggi 5-7 meter, yakni Pantai Trisik, Bugel, Glagah, Congot, Drini, Sadranan, Ngandong, Sundak, Somendang, Pulang Sawah, Pok Tunggal, Gesing, Sepanjang, Watu Kodok dan Watu Baru.

Di Kawasan Pantai di Gunung Kidul terdapat 101 gazebo rusak, 21 warung rusak, tiga bagunan SAR rusak da beberapa talud. Di Kulon Progo kerusakan meliputi 54 warung, tujuh perahu, lima tambak udang dan beberapa bangunan wisata. Di Bantul kerusakan meliputi 30 warung,

perahu dan posko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement