REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan tausiah Ramadan dalam shalat tarawih di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Wapres Kalla menyampaikan pentingnya peran ulama dan umaro dalam menjalani kehidupan yang baik sebagai umat Islam dan masyarakat Indonesia.
"Untuk hidup yang baik tentu memerlukan jalan yang baik, upaya dengan cahaya yang baik dan nurani yang baik. Karena itu maka suatu saat negeri ini akan maju apabila semuanya dijalankan sebaik-baiknya oleh masyarakat," kata Wapres di hadapan jamaah di Masjid Sunda Kelapa, Kamis (9/6) malam.
Wapres Jusuf Kalla menjelaskan bahwa ulama berasal dari kata alim atau orang pintar, yang dewasa ini diartikan sebagai orang berpengetahuan Islam lebih tinggi.
Sementara umaro berarti pemimpin, pejabat dan penguasa yang membawa masyarakat semuanya untuk mencapai tujuan yang adil dan makmur di negeri yang baik.
"Seorang pemimpin itu tentu mempunyai kearifan, memberikan jalan, dan pemimpin yang baik adalah pemimpin yang adil karena keadilan yang mempersatukan kita semuanya," katanya.
Wapres juga mengingatkan bahwa masyarakat patut bersyukur karena Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, dapat menjaga toleransi antarwarga dibandingkan dengan negara-negara Islam yang tengah berseteru.
"Kita bersyukur bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar dapat hidup secara damai, jauh lebih damai dibandingkan di Suriah, Irak, Yaman, Libya, Afganistan dan Palestina, yang tentu masyarakatnya tidak bisa mengamalkan ibadah Ramadhan seperti kita di sini, yang dengan aman," katanya.
Dalam penutupan tausiahnya, Wapres meminta semua masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga persatuan bersama-sama dengan Pemerintah guna mencapai tujuan bernegara yang maju, makmur dan adil.