Jumat 10 Jun 2016 05:35 WIB

Ketrampilan Jadi Kunci Pengentasan Kemiskinan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri memperhatikan foto saat pembukaan pameran foto Isu Perburuan dan Serikat Pekerja di Hall Utama Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (23/3).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri memperhatikan foto saat pembukaan pameran foto Isu Perburuan dan Serikat Pekerja di Hall Utama Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemiskinan telah menjadi fokus utama pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk segera diselesaikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 hampir 29 juta dari 240 juta orang di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.

Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri mengatakan Indonesia terus melakukan sejumlah terobosan untuk meningkatan kesejahteraan rakyat melalui pembentukan kesempatan kerja yang inklusif. Di antaranya adalah dengan meluncurkan 12 paket kebijakan ekonomi untuk memperluas kesempatan kerja bagi rakyat.

"Kami siap untuk terlibat langsung dan berkontribusi dalam diskusi tentang inisiatif ILO (Organisasi Buruh Internasional-red) untuk mengakhiri kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar Hanif, Kamis, (9/6).

Dia menuturkan kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia menjadi program prioritas. Hal ini penting agar pekerja dapat meningkatkan produktivitas sehingga bisa mengambil keuntungan dari kesempatan kerja yang tersedia.

Dalam kaitan ini, terang Hanif, pemerintah sedang menggenjot pendidikan dan pelatihan vokasional untuk meningkatkan relevansi tenaga kerja dengan pasar kerja yang tersedia. Reorientasi, revitalisasi dan rebranding Balai Latihan Kerja (BLK) dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tenaga kerja terampil.

"Konsep kemitraan dengan industri dalam pelatihan kerja dan magang juga dikembangkan agar produksi tenaga kerja makin fokus dan masif. Selain itu kami juga membina kewirausahaan, program pelatihan kejuruan serta mendorong sertifikasi keterampilan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement