REPUBLIKA.CO.ID, LOUISVILLE -- Prosesi pemakaman secara Islam digelar untuk petinju legendaris Muhammad Ali, Kamis (9/6). Ribuan pengagum membanjiri kampung halaman Ali di Louisville, Kentucky, untuk mendoakannya.
Diperkirakan, 14 ribu orang dari berbagai ras dan golongan menghadiri prosesi tersebut. "Meninggalnya Ali membuat kita merasa seperti sendirian di dunia ini. Sesuatu yang solid, indah, dan tegas telah meninggalkan dunia ini," ujar Sherman Jackson, cendekiawan Muslim di University of Southern California.
Jackson memuji Ali atas upayanya memajukan hak sipil warga Afrika-Amerika pada 1960-an. Lainnya, memujinya karena membuat Islam lebih diterima dan memberi AS seorang pahlawan Muslim.
Imam Zaid Shakir, pendiri sekolah Zaytuna College di Berkeley, Kalifornia, memimpin shalat jenazah. Jenazah Ali terbaring di peti mati yang dilapisi kain bertuliskan bahasa Arab berwarna hitam dan emas.
Ali dan keluarganya telah merencanakan pemakaman tersebut selama 10 tahun. Mereka menggelar pemakaman tersebut untuk menghormati kepercayaan Muslim sekaligus beradaptasi dengan kebudayaan Barat.
Jenazah Ali akan dimakamkan pada Jumat (10/6).