Jumat 10 Jun 2016 12:02 WIB

'Muhammad Ali takkan Pernah Mati, Rohnya akan Hidup'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Karta Raharja Ucu
Muhammad Ali berpose dengan sarung tangan di Credit portrait.
Foto: Reuters
Muhammad Ali berpose dengan sarung tangan di Credit portrait.

REPUBLIKA.CO.ID, LOUISVILLE -- Pendiri sekolah seni liberal Muslim Zaytuna College di Berkeley, California, Imam Zaid Shakir akan memimpin doa dalam pemakaman petinju legendaris dunia, Muhammad Ali.

Sejumlah tokoh dunia akan menghadiri pemakaman Ali. Termasuk 14 ribu orang dari berbagai macam ras dan kepercayaan.

(Baca Juga: 14 Ribu Orang Hadiri Shalat Jenazah Muhammad Ali)

Tak hanya itu, Presiden AS Barack Obama pun turut memuji Ali. Ia memamerkan sebuah buku berjudul Goat: A tribute to Muhammad Ali dan sepasang sarung tinju yang ditandangani oleh Ali.

"Ini adalah salah satu jenis buku kesukaan saya dan dia akan selalu menjadi yang terhebat," kata Obama, seperti disadur dari Reuters.

Ali akan dimakamkan pada Jumat waktu setempat. Pemakanan akan dihadiri oleh tokoh lintas agama termasuk diantaranya mantan Presiden AS Bill Clinton, Presiden Turki Tayyip Erdogan dan komedian Billy Crystal akan menghadiri acara Jumat di KFC Yum Center.

"Ali tidak akan pernah mati. Roh-nya akan hidup," kata promotor tinju Don King.

Ali tidak hanya piawai di dalam ring tinju. Ia mampu menjadi yang terbesar di manapun. Kemampuannya terbang bagai kupu-kupu dan mampu menyengat seperti lebah. Sikap dan kritiknya terhadap perang AS di Vietnam membuat banyak orang kagum.

Salah satu penggemarnya, Ali Shah (45 tahun) sengaja melakukan perjalanan dari California ke Kentucky untuk menghadiri pemakaman Ali. Bagi dia, ini bukanlah perjalanan panjang untuk memberikan penghormatan seumur hidup terhadap inspirasi dan pahalawannya.

"Dia menjadi inspirasi positif bagi saya selama saya punya kenangan," ujar Shah.

(Baca Juga: Muhammad Ali Membuat Islam Diterima di Amerika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement